Rabu, 19 Desember 2012

Stimulasi Penting Berdasarkan Usia (12-18 Bulan) EMOSI



  1. Ajarkan anak Anda bagaimana mengungkapkan perasaan seperti mengatasi rasa frustasi dalam bentuk ucapan, kata-kata, atau gerakan tubuh ; atau meminta tolong. Pada usia ini,berbagai fungsi tubuh anak Anda berkembang dengan cepat, sedangkan kemampuan bahasanya belum bisa digunakan untuk mengungkapkan perasaan, keinginan, dan emosinya dengan baik. Oleh sebab itu, peran Anda sebagai orang tua sangat penting dalam memahami tingkah lakunya yang sedang berkembang dan bagaimana dia menghadapi emosinya.
  2. Katakan dengan jelas kepada anak Anda tentang tingkahlakunya yang boleh dilakukannya. Jika anak Anda melakukan hal yang tidak baik dan Anda akan memarahinya, katakan dengan jelas Anda menyayanginya, tetapi tidak menyukai tindakannya. Katakan hal ini setiap kali anak Anda melakukan hal yang sama. Pada dasarnya, anak Anda sudah mengerti terhadap hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukannya. Namun, karena bagian otaknya yang berfungsi untuk mengendalikan “rasa ingi”-nya masih dalam tahap berkembang yang belum sempurna maka anak Anda kelihatan belum bisa diberitahu. Oleh sebab itu, stimulasi dengan ucapan yang benar dari Anda akan sangat membantunya untuk mengendalikan emosi dan tingkah lakunya.
  3. Berikan kesempatan anak Anda untuk memilih sesuatu dari beberapa hal yang Anda tawarkan. Misalnya, mau pakai baju warna merah atau biru. Mendorong anak Anda menentukan pilihannya sendiri akan membantunya belajar member ikan keputusan, yang mana hal ini akan menumbuhkan rasa mandirinya. Namun, pada usia ini, Anda masih harus membimbingnya dengan cara memilih dari hal-hal yang abstrak, seperti Anda hanya bilang mau pakai baju yang mana (sekedar bertanya).
  4. Beri anak Anda untuk mengalami kesalahan. Mengalami rasa frustasi merupakan salah satu bentuk belajar bagi anak Anda dalam mengatasi situasi yang sulit. Yang terpenting, pada saat Anda mengalami hal tersebut Anda berada didekatnya sehingga sewaktu-waktu anak Anda mencari pertolongan, dia merasa segera mendapatkannya.
  5. Ajak anak Anda bermain “petak –umpet” atau “cilukba”. Permainan ini member kesempatan kepada anak Anda untuk berinteraksi dengan orang lain dengan cra meminta orang lain untuk menggendong atau mengajak bermain anak Anda. Sedikit demi sedikit, Anda coba meninggal kan anak Anda sebentar lalu kembali lagi. Pada usia 12-14 bulan anak Anda akan mengalalmi masa ketika hubungan emosinya dengan orang tuanya sangat erat sehingga dia mengalami masa ketakutan untuk berpisah dengan Anda. Hal ini bukanlah penyimpangan terhadap anak tapi justru menunjukkan bahwa otaknya mengendalikan fungsi emosi kini sedang berkembang. Memperlakukan anak dengan benar terhadap anak yang sedang berada di periode ini akan sangat membantu perkembangan emosi anak selanjutnya. Sebaliknya, ketidakmampuan orang tua melihat perkembangan emosi anaknya akan berakibat tidak baik pada kemampuan anak dalam mengendalikan emosinya di masa mendatang.
KEBIASAAN dan RUTINITAS
  1. Berikan kesempatan pada anak Anda untuk melakukan kegiatan rutin yang menurutnya sudah bisa dilakukan sendiri, seperti makan dan minum. Pada usia 15 bulan anak Anda sudah menuntut untuk makan dan melakukan hal lain sendiri, anak Anda sedang memperlihatkan bahwa dirinya adalah seseorang yang terpisah dari orang lain dan mampu melakukan sesuatu hal tanpa pertolongan orang lain. Hal ini menunjukan bahwa anak Anda sedang berkembang dan sedang belajar mandiri. Anak yang terlambat perkembangannya biasanya tidak menunjukkan perilaku seperti ini.
INDERA
  1. Memberikan mainan dengan beragam bentuk, ukuran, berat, maupun bahan. Tidak hanya mainan saja, tetapi juga berbagai benda yang digunakan sehari-hari. Katakannama benda tersebut. Selain itu, perdengarkan berbagai jenis music dan suara. Anak Anda akan terus mempelajari segala sesuatu yang ada sekelilingannya mengenai persamaan dan perbedaan disekelilingnya. Stimulasi yang dirasakan oleh tiap-tiap anak berbeda, jika anak Anda kelihatan “overstimulated” atau bosan ajaklah dia melakukan kegiatan lain atau pindah ketempat lain.
  2. Beri kesempatan anak Anda untuk berjalan tanpa alas kaki diatas bahan yang berbeda-beda seperti diatas rumput dengan embun paginya, diatas tanah, atau pasir. Hal ini memberikan stimulasi pada indera sentuhannya. Dengan semaanpa terlalu kin banyak hal berbeda yang dirasakannya, jaringan otaknya akan terbentuk semakin banyak dan kuat.
KOORDINASI GERAKAN
  1. Ajak anak Anda berjalan-jalan tanpa terlalu banyak membicarakan hal-hal yang ada disekeliling sesering mungkin. Berikan mainan yang dapat didorong atau ditarik, ajak ketempat bermain dimana anak Anda dapat memanjat atau merangkak. Mintalah anak Anda untuk mengambil mainan diruangan lainnya. Pada saat anak Anda sudah mulai bisa berjalan, kegiatan berjalan merupakan permainan yang paling menarik baginya. Berjalan merupakan langkah awal anak Anda untuk mempelajari gerakan lain yang jauh lebih rumit yang akan didapatnya selama tahun kedua kehidupannya.
BAHASA
  1. Bicaralah kepada anakAnda dengan bertatap muka pada ketinggian posisi mata yang sama ; Ucapkan kegiatan yang sedang dilakukan oleh anak Anda maupun Anda sendiri

    Jelaskan hal-hal yang dilihat dan didengar oleh anak Anda disetiap kesempatan.

    Tunjukkan rasa senang dan dengan sabar mencoba untuk mengerti apa yang sedang diucapkan oleh anak Anda. Pada awalnya memang tidak mudak berbicara dengannya, tetapi jangan mengatakan tidak tahu terhadap apa yang sedang dikatakan anak Anda.
    Ajarkan anak Anda bicara dengan cara menyebutkan nama benda, misalnya “apel”. Kemudian mintalah ia untuk mengucapkan “apel” juga. Jangan memintanya untuk meneruskan ucapan Anda, seperti “a……..”, lalu anak Anda meneruskan “…pel”. Berbicara adalah bentuk stimulasi yang sangat penting karena bisa merangsang bagian-bagian otak yang mengendalikan pendengaran, bahasa, dan sosial/emosi secara bersama-sama. Dengan berbicara, Anda tidak saja membantu kemampuan berkomunikasi dan berpikir anak Anda, tetapi juga kemampuan untuk mengenali dirinya sendiri. Selain suara yang dikeluarkan oleh anak Anda, hal terpenting dalam proses kemampuan bahasa adalah bahasa ekpresi dari anak Anda. Anak Anda mungkin belum bisa berbicara banyak sebagaimana anak usia sebayanya (dan hal ini membuat Anda sangat khawatir). Namun, yang terpenting adalah memperhatikan kemampuan non verbal anak Anda, apakah anak Anda mengerti apa yang Anda bicarakan atau tidak. Pada usia ini adalah suatu hal yang normal jika anak Anda lebih bisa mengerti apa yang disampaikan orang lain daripada kemampuannya untuk mengucapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar